Ku akui ku sangat sangat
menginginkamu..
Aku, suka sama kamu? Bukan baru-baru
ini. Ini tu udah cukup lama aku rasain. Rasa ini sering muncul di kala kamu ada
buat aku, care, sms siang malem, anything u have done. Entah karena kamunya
yang emang gampang deket sama cewek atau karena itu tulus dari hati kamu buat
care sama aku, aku nyaman aja sama perlakuan kamu. Nggak pernah bosen buat
dapet perhatian dari kamu. And i want to get it more than ever.
Tapi kini kusadar ku
diantara kalian
Di sini aku nggak buta. Masih ada dia.
Dia yang sayang sama kamu. Sebagai cewek, aku tau dia mati-matian memprotect
kamu. Tau kan? Gimana dia pernah “jahat” sama aku? Itu tu bukti kalau dia nggak
mau kamu sedikitpun berpaling dari pandangannya ke orang lain. Dan aku tahu,
kamu masih memendam segenggam cinta buat dia. Tapi kenapa perlakuan kamu ke aku
juga nggak biasa? Hal itu pun yang membuktikan
kalau kamu menganggap aku nggak cuma sekedar teman. Terlebih kamu berulang kali melisankan
dengan jelasnya kalau kamu sayang sama aku.
Ku akui ku sangat sangat
mengharapkanmu
Dari cara kamau memperlakukan aku, i
like it! You know, i like everyhting that you do whatever it is. Perhatian itu
yang ngasih kamu, sumbernya kamu. Jadi, aku juga mau kamu J. Walaupun ini udah cukup, yang namanya manusia pasti
ingin yang lebih dan lebih lagi. Dan aku pengen yang lebih juga dari ini.
Tapi kini ku sadar ku tak
akan bisa
Namun saat aku diterbangkan oleh semua
anganku, diindahkan oleh seluruh asaku, kamu menghancurkannya nyaris nggak
tersisa. Bahkan untuk sekedar mengenang harapan yang pernah tersirat, aku nggak
berani. Kamu membalikkan aneka fakta yang udah kamu lisankan termasuk sebuah
kalimat yang sering kamu katakan : aku sayang kamu. Kemana itu semua? Untuk apa
selama ini kamu repot-repot mengatakan itu sama aku? Sampai aku udah nggak tau
berapa kali kamu ngomong itu sama aku.
Aku tak mengerti ini semua
harus terjadi
Aku yang selama ini tulus sayang sama
kamu, yang udah percaya sama kamu, yang juga coba ngebales semua care yang udah
kamu kasih sekarang baru sadar kalo apa yang semua kamu nyatakan itu nggak
bener-bener dari hatimu. Terus dari mana? Dari ide jahatmu yang cuma mau
nyakitin aku? Ngehancurin aku? Atau memang itu cita-cita kamu dari dulu? Aku
nggak tau. Sekarang kalau aku tanya apa salah aku sampai kamu nyakiti aku, apa
kamu bisa jawab? Seberapa sih dosaku ke kamu sampai kamu tega? Andai kamu lihat
kaya gimana sakitnya aku waktu kamu ngomong kalau kamu masih cinta sama dia.
Itu cukup ampuh buat membius aku dalam beberapa menit setelahnya karena aku
udah saking nggak taunya mau komentar apa.
Lupakan aku kembali padanya
Aku bukan siapa-siapa
untukmu
Kalau emang kamu masih sayang sama dia,
dan nggak mungkin kamu menyapu buat membersihkan itu semua, gih hampiri dia. Jemput
dia lagi. Tuh dia masih tersenyum mengharap kamu. Bukan aku munafik, tapi aku
cuma nggak mau memaksa sesuatu yang emang udah nggak bisa. Toh buat apa aku
mengharap kamu kalau kamu nggak bener-bener mengharap keberadaan aku buat
menemani kamu? Aku juga bukan cewek yang berhak untuk menuntut kamu saat ini.
Ku cintaimu tak berarti
bahwa ku harus memilikimu selamanya
Aku memang sayang sama kamu. Tapi
mungkin nggak akan terlalu sulit untuk melengkah mundur langkah demi langkah.
Karena tanpa terasa, bayangmu pasti hilang tertutup jauh. Tenang, aku cuma
lewat di depan kalian. Aku tahu aku nggak sopan. Tapi entah kenapa aku memilih
simpang yang salah. Sekali lagi, aku cuma lewat kok. Doakan nggak ada yang
ketinggalan ya? Jadi aku nggak perlu berbalik arah dan terpaksa melewati jalan
kalian lagi. Thanks for anything that you gave to me. I’ll go. J
~Ameliora~
26-03-2013
Sumber : lirik lagu Diantara Kalian by D’Massiv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar